Merayakan Idulfitri di Tengah Indonesia Gelap

Merayakan Idulfitri di Tengah Indonesia Gelap

Takbir menggema. Usai sudah ibadah umat Islam yang menjalani puasa selama satu bulan. Maka sudah saatnya kita sebagai umat muslim, menyambut hari kemenangan: Idulfitri. Namun, ada kondisi yang tak bisa kita abaikan begitu saja.

Beberapa hari terakhir, pemerintah Indonesia dihujam oleh kemarahan rakyat atas penolakan RUU TNI. Aksi demonstrasi merebah luas ke segala penjuru kota. Tapi hingga detik ini, bahkan menjelang hari kemenangan Idulfitri telah tiba, rakyat belum menerima sedikitpun jawaban dari pemerintah. Lantas, apakah kita akan merayakan Idulfitri di tengah kondisi Indonesia yang kian gelap?

Ekonomi Indonesia yang makin anjlok menjelang Idulfitri

Sebelum Idulfitri tahun ini, kita telah disambut dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif. Berdasarkan data yang saya temukan di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), mereka mengungkapkan sebanyak 3.325 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) per Januari 2025.

Itu artinya, semakin banyak yang terkena PHK dari tahun sebelumnya, yakni 4,26% dari Desember 2025 sebesar 77.965. Semakin banyak yang terimbas. Sehingga daya beli yang dilakukan masyarakat juga makin turun.

Hal ini juga berdampak pada jumlah pemudik yang juga berkurang di tahun 2025 ini. Berdasarkan Survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik di tahun 2025 ini diperkirakan hanya 146,48 juta saja. Atau, sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 24 persen dari tahun lalu, yang mencapai 193,6 juta pemudik. Data ini menunjukkan betapa terpuruknya masyarakat Indonesia menjelang Idulfitri tahun ini.

RUU TNI dan Demonstrasi: Bukti kalau sistem demokrasi kita sudah mati

Selain apa yang menjadi problem Idulfitri tahun ini adalah ekonomi, kita masih diresahkan dengan adanya RUU TNI yang belum jelas. Pada Kamis (20/3/2025) lalu, DPR RI mengesahkan RUU TNI menjadi Undang-undang.

Akibatnya, banyak yang beranggapan jika pembahasan RUU TNI yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi ini adalah tanda bangkitnya Orde Baru. Sehingga, muncul aksi demo di berbagai wilayah. Rakyat marah. Tidak ingin kembali merasakan gelapnya Indonesia kembali di masa orba.

Sialnya, aksi demo juga tak membuahkan hasil. Justru banyak massa aksi yang mendapatkan tindakan represif dari aparat. Contohnya, aksi demo di Malang. Medis, jurnalis, hingga mahasiswa maupun rakyat, mendaptakan kekerasan dan berujung intimidatsi dari pihak aparat.

Sehingga dari kejadian itu, kita tahu: Indonesia sudah kehilangan sistem demokrasinya. Ini mirip dengan zaman orba dulu, ketika rakyat dibungkam dengan tindakan represif dari militer dan aparat. Apa artinya hari kemenangan jika rakyat masih tertindas?

Idulfitri bukan hanya sekadar dari Ramadhan menuju ke Fitrah

Akhirnya, menjelang Idulfitri ini, kita masih harus bertanya: apa arti kemenangan? Sementara, kita melihat kondisi Indonesia yang makin gelap. Suara dibungkam. Aksi demo jadi sasaran tindakan represif.Ekonomi kian terpuruk. Sehingga, sulit untuk kita gaungkan hari kemenangan ini, mengingat kehidupan rakyat yang makin sarat.

Setelah melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, kita akhirnya menuju Idulfitri. Tapi, perjuangan kita masih belum tuntas sampai di sini. Merayakan kemenangan Idulfitri, bukan berarti akhirnya kita usai melanjutkan untuk bersuara terhadap kesewenang-wenangan pemerintah.

Idulfitri bukan hanya sekadar dari Ramadhan menuju ke Fitrah. Lebih daripada itu, ini adalah permulaan untuk kita terus berjuang menghadapi kekejian, ketamakan, kerakusan, dan kedzaliman penguasa yang tak peduli dengan rakyatnya.

Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Penulis: Muhammad Ridhoi
Editor: Imam Gazi Al Farizi

BACA JUGA: Menemukan ‘Someone to Talk’ di Tengah Keheningan Digital: Mengapa Remaja dan Dewasa Muda Butuh Koneksi Nyata untuk Kesehatan Mental?

Muhammad Ridhoi

One response to “Merayakan Idulfitri di Tengah Indonesia Gelap”

  1. […] Baca Juga : Merayakan Idulfitri di Tengah Indonesia Gelap […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *