Seseorang yang Menyentuh Biji Matamu dan Puisi Lainnya Karya Rikard Diku
Seseorang yang Menyentuh Biji Matamu tidak ada percakapan seperti hari yang sudah-sudah dari jendela hujan turun rintik-rintik…
continue reading..
Kartini Tidak Tunggal: Luka yang Tak Terlihat, dan Harapan yang Terus Menyala
MungMengenang sosok Kartini menjadi kegiatan rutinitas tahunan, setidaknya setiap tanggal 21 bulan April kita semua mengenang sosok…
continue reading..
Ruang Kelas dan Puisi Lainnya Karya Fajrul Alam
Ruang Kelas Ruang kelas serupa buku fiksi Kau tak bisa hanya meraba sampulnya Atau mengecup sinopsisnya Atau…
continue reading..
Sucipto – Cerpen Diana Rustam
Pada waktu-waktu yang seharusnya Sucipto merasa gembira karena tujuannya hampir tercapai, sesuatu yang aneh terjadi. Akhir-akhir ini,…
continue reading..
Jimpitan dan Kemrungsungnya Pemerintah Soal Pangan
Sudah menjadi rutinitas tiap malam bagi bapak-bapak di perkampungan dan pedesaan. Dengan berteman senter berbahan bakar baterai…
continue reading..
Ayah Tidak Mati, Ia Membatu – Cerpen Karya Yuditeha
Pagi di Desa Seroja datang seperti biasa, lamban, sedikit berdebu, dan terlalu tenang untuk disebut hidup. Kabut…
continue reading..
Sound Horeg yang Bikin Budeg: Sebuah Uraian dari Kacamata Linguistik
Menghadiri orgen tunggal di depan sound-nya yang enggak begitu besar saja sudah membuat gendang telinga saya bergetar…
continue reading..
Iman (?) dan Puisi Lainnya Karya Yasmin Nabilah
Iman (?) Pagi ini, di gudang paling lembap dan anyir rongga dadanya, ia menyembunyikan diri dari fatwa…
continue reading..
Prabowo dan Bayangan Konfusius tentang Empat Watak Pemimpin Ideal
Dalam kampanye politiknya, Prabowo tampil sebagai sosok negarawan senior—tampak sabar, bijaksana, dan katanya siap mengabdi sepenuh hati…
continue reading..