Gresik Book Party : Berpesta Literasi di Kota Santri

Gresik Book Party : Berpesta Literasi di Kota Santri

Dunia literasi saat ini sedang hangat untuk kembali diperbincangkan. Kemunculan beberapa komunitas baca, penerbit kecil, atau coffee shop yang dilengkapi buku menjadi salah satu pemandangan yang menarik di dunia literasi. Begitu juga yang dilakukan oleh salah satu alumni Unair, Meilisa (25). Gadis yang keranjingan akan dunia literasi itu, mencoba menularkannya di tempat ia dilahirkan. 

Meilisa mengawali minatnya dengan membuat project bernama Ilalang Pustaka. Project literasi yang ditujukan kepada anak-anak usia dini sampai Sekolah Dasar. Mendongeng, pantomime, berpuisi, serta membaca buku menjadi kegiatan yang rutin dilaksanakan Ilalang Pustaka. Baginya literasi numerik yang fun adalah hal yang utama dalam dunia literasi anak-anak. Tak berhenti disitu, Ia juga terinspirasi untuk menyebarkan lebih luas lagi kegiatan serupa. 

Kelahiran Gresik Book Party

Gayung bersambut, Meilisa berkesempatan untuk mengikuti kegiatan baca buku di Kebun Raya Purwodadi. Kesempatan itu menjadi awal dirinya terinspirasi membentuk Gresik Book Party (GBP). “Kegiatannya seru sekali, bahkan ada sesi sharing session” Ungkap Meilisa. Tak sendirian, ia bersama dengan temannya, akhirnya membentuk Gresik Book Party. Dua puluh lima orang menjadi saksi berdirinya komunitas yang juga bagian dari Indonesia Book Party. Setelah sebelumnya tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur seperti Kediri, Jember, Malang dan Mojokerto. 

Kelahiran GBP menandakan semakin bangkitnya literasi di kabupaten Gresik. Walaupun sebelumnya memang sudah banyak komunitas yang ada. Kehadirannya pun disambut kalangan anak muda Gresik, baik yang memang gandrung di literasi maupun yang masih awam akan literasi. 

Pesta kecil-kecilan berbagai bacaan 

Kegiatan yang nggak gitu-gitu aja memang menjadi andalan dari GBP. Sudah tak terhitung lagi jumlah pesta baca buku yang mereka selenggarakan. Diawali pertemuan sebulan dua kali sampai akhirnya keterusan dan ketagihan untuk terus bertemu. Kampanye baca buku yang dilakukan pun termasuk visioner, GBP seringkali membuat kegiatan membaca di atas transportasi umum. Benar-benar pesta sambil jalan-jalan. 

Anak muda, Karyawan swasta bahkan Ibu Rumah Tangga turut serta menyemarakkan setiap pesta yang diadakan GBP. Tak hanya membaca buku, mereka juga sering kali mendiskusikan dan berbagi hasil bacaan mereka. Keseruan lainnya yang tak ketinggalan adalah ya jelas jalan-jalannya itu. 

 

Tempat membuang penat

Sebagai komunitas literasi yang tetap fun, GBP selalu memberikan kesan istimewa untuk siapa saja yang pernah mengikuti kegiatannya. Buku seolah sudah menjadi teman yang tahu segala kondisi kita. Mei juga menuturkan jika buku adalah hal yang fantastis. Bukan lagi sekedar benda yang berisikan halaman kertas saja. Baginya, ketika buku semakin didalami akan semakin menemukan hal-hal baru yang tidak terduga. Buku tidak akan mengkhianati ku dan ialah yang menjembatani untuk bertemu orang-orang yang sesama menyukai buku. 

Ia berharap akses bacaan di tempat kelahirannya itu semakin mudah. komunitas literasi yang ada juga semakin bebas mengekspresikan berbagai kegiatannya. Tentu ia juga berpesan agar pesta kecil-kecilan bersama buku yang sudah dilakukan GBP akan terus ada sampai kapanpun. 

Penulis : Imam Gazi Al Farizi

Baca Juga : Satu Warsa Cakrawala Kata: Books & Coffee, Menciptakan Ruang untuk Berkarya dan Berbagi

Imam Gazi Al Farizi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *