CV yang Selalu Update
Di kampus ini ada dua jenis atlet utama
yang satu lari mengejar SKS, seminar, dan beasiswa.
CV-nya lebih tebal dari buku diktat paling seram
ia bercita-cita jadi menteri sebelum wisuda tiba.
Satunya lagi adalah atlet lari juga
dari gerbang depan langsung ke gerbang belakang.
Kampus adalah terminal transit paling mewah
tempat ia menunggu bus berikutnya untuk pulang.
Keduanya sama-sama mengejar target, jangan salah
atlet satu mengumpulkan sertifikat penghargaan
sedang satunya tekun mengumpulkan durasi jam tidur
yang katanya investasi terbaik untuk masa depan.
Yogyakarta, Agustus 2025
Spesialis Urusan Jalanan
Ia punya dua kartu tanda mahasiswa yang valid
satu dari rektorat, satunya lagi dari rakyat.
Ruang kelas favoritnya adalah jalanan yang panas
dosen terbaiknya adalah toa yang suaranya parau.
Skripsinya tidak ditulis di atas kertas
tapi diteriakkan di depan barisan aparat.
Ia mengambil jurusan langka: “Ilmu Menggugat Keadilan”
dengan mata kuliah “Praktik Lapangan Menolak Bungkam”.
Absennya di kelas mungkin sering bolong-bolong
tapi namanya selalu hadir di daftar orang hilang.
Ia tak peduli pada IPK yang dikeluarkan dekan
sebab ia hanya mengejar satu ijazah: dari Ibu Pertiwi.
Yogyakarta, Agustus 2025
Menteri Luar Negeri Kampus
Namanya terdaftar di berbagai macam kepanitiaan
daripada di daftar hadir mata kuliahnya sendiri.
Ia jadi menteri luar negeri kampus paling sibuk
agenda utamanya: rapat, lobi, hingga dokumentasi.
Di otaknya ada direktori lengkap semua ketua himpunan
lengkap dengan nomor telepon juga gosip terbarunya.
Ia mengambil jurusan “Manajemen Relasi dan Komunikasi”
praktiknya langsung di warung kopi hingga dini hari.
Ia mungkin lupa judul skripsinya sendiri
atau nama dosen pembimbingnya yang baik hati.
Tapi, ia tak akan pernah lupa nama sponsor utama
yang bisa mendanai acara besar himpunannya nanti.
Yogyakarta, Agustus 2025
Kepala Divisi Keuangan Pribadi
Tubuhnya dijadikan kantor pusat bagi dua perusahaan
pagi hari bagian mahasiswa, malam hari bagian pelayan.
Otaknya punya dua sistem operasi yang jalan bersamaan
satu untuk mencerna teori, satunya untuk menghafal pesanan.
Di dalam tasnya, buku diktat dan seragam kerja
selalu siap sedia saat waktu bertukar jaga tiba.
Ngantuk jadi teman karibnya, dan kopi investor utamanya
tidur nyenyak bagai kemewahan yang sudah lama terlupa.
Uang gajinya bukan untuk foya-foya apalagi gaya
tapi demi cicilan UKT tepat waktu atau ongkos sewa.
Ia harus membiayai mimpinya sendiri dengan keringat
sedikit demi sedikit, dari satu shiftke shift berikutnya.
Yogyakarta, Agustus 2025
Fakultas Ilmu Santai
Baginya, kuliah adalah seni menikmati jeda
kelas sebatas tempat singgah, absen sekadar formalitas.
Deadline tugas adalah konsep waktu yang relatif
dinegosiasikan dengan secangkir kopi atau sedikit drama.
Saat kerja kelompok, namanya adalah hantu paling setia
selalu ada di halaman depan, tapi tak pernah ada di ruang kerja.
Kontribusinya adalah doa dari kejauhan
dan ucapan “terima kasih kawan-kawan” di grup WhatsApp.
Kartu Hasil Studinya penuh dengan angka-angka misteri
tapi ia tak pernah ambil pusing soal Indeks Prestasi.
Katanya, ia mendalami jurusan yang tak ada di brosur:
“Fakultas Ilmu Menikmati Hidup Sebelum Diatur.”
Yogyakarta, Agustus 2025