Memeluk Binatang Jalang dan Puisi Lainnya Karya Riki Utomi

Memeluk Binatang Jalang dan Puisi Lainnya Karya Riki Utomi

Memeluk Binatang Jalang

memelukmu hingga ke erat makna seperti mencari

jarum dalam tumpukan jerami. dapat apakah bilapun

kelak dicari? dapat manakah dari gema itu merasuk

benak kami?

 

bersamamu sampai menuju ke ribuan tahun lagi.

apapun bermain pada kompas nasib. menuju kepada

apakah dari debarmu yang tak terperi?

 

menuju kepada rasa manakah untuk terasa bahwa

kami dapat hidup beribu-ribu tahun lagi?

 

Selatpanjang, 2025

 

Menggeram

biar apapun, aku tahu kau tetap meradang.

mendobrak segala kuasa kemunafikan.

disana muka mereka lebih bulus daripada

tombak retak. disana hati mereka lebih

jalang daripada dirimu.

 

biar apapun, aku tahu tak semua orang

mampu merayu. tapi kau tetap tegak

berpancang kaki sendiri. menghadang

kepalsuan dunia. menghadang rumitnya

kata-kata. sampai kakimu menerjang

kemunafikan wajah-wajah mereka.

 

biar apapun, aku tahu kau tetap membawa

luka-luka itu. walau telah berbisa menyentak

tubuhmu. maju dan terjang menjadi

tekadmu. sampai mata ini tertuju ke tanah.

sampai pupus napas ini berselumut gundah.

 

Selatpanjang, 2025

 

Kau di Antara Mereka

di antara mereka yang terbaring, kau tahu

mereka bukan tidur. kau tahu mereka memeluk

senjata. di antara karawang-bekasi, diammu

menyimpan amuk seperti mereka yang belum

tuntas menggapai bebas.

 

mereka memang mati muda. namun kenang

bagi mereka belum menyatu untuk kau sebut.

diammu berselimut debu, memandang sengit

satu-persatu.

 

kau menghela kepada jiwa-jiwa mereka yang

berkata lirih, “kerja belum selesai.” kau

prihatin tanpa pamrih arti dari empat-lima

ribu jiwa. namun jiwamu bergolak gelora

pada mereka yang telah terbungkus tanah

tulang-belulangnya.

 

mereka tak lagi dapat berkata-kata. kau tahu

tanda harap untuk berkata-kata dari harapnya.

 

Selatpanjang, 2025

 

Gadis Iseng Sendiri

kau berada di pulau yang jauh, bukan? ah, gadis itu

iseng sendiri. begitu lama menantimu. hatinya pasti

memendam rindu-dendam. begitu sengit seperti

bara dalam sekam.

 

kau berperahu di laut, lancar menuju ke bulan terang.

tanganmu sibuk mengalung oleh-oleh. tidak hanya

menghilang rindu, tetapi juga menjadi tanda abadi

sebagai kenangan.

 

sedalam lebih jauh, sedalam lebih luluh hati ini.

tak dapat diterka walau tanda telah di mata. jauh akan

membunuh sebab jarak tak dapat diraba. nun,

tiba-tiba perahumu retak, tak juga tiba ke gadismu.

 

Selatpanjang, 2025

 

Munajat Paling Jauh

erat dua tapak tanganmu menyatu. haribaan

pejam menuju pikir. malam begitu semu,

pekat bertabur bintang. tak ada sudut dan

celah, maka tuhan tempat berlabuh.

 

cahaya-nya jatuh kepadamu di ruas sunyi.

himpit hidup begitu merapuhkan tubuh. begitu

bergasing di roda-roda duri. namun munajatmu

terasa paling jauh, paling luluh.

 

remukmu, gundahmu, derai airmatamu tumpah

ke pekat malam. kepada tuhan, nun di jauh

harap itu, hingga debarmu mereda.

 

Selatpanjang, 2025

 

Baca Juga : Sebelum Pemakaman dan Puisi Lainnya Karya Yasmin Nabilah

Riki Utomi

One response to “Memeluk Binatang Jalang dan Puisi Lainnya Karya Riki Utomi”

  1. […] Baca Juga : Memeluk Binatang Jalang dan Puisi Lainnya Karya Riki Utomi […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *