Layaknya Sangkar di Peraduan Malam dan Puisi Lainnya Karya Jasmine Noor

Layaknya Sangkar di Peraduan Malam dan Puisi Lainnya Karya Jasmine Noor

layaknya sangkar di peraduan malam

bulan itu berlumur darah di peraduan malam

dialah saksi takdir pemutus tali yang kukeram

rinduku kini bagai peluru tiada pedang

menikam hati yang kujaga—menjadi kelam

terkulai aku ditelan dendam kasih yang malang

 

kupungut serpih di antara reruntuhan
ia rapuh bagai abu tak tergenggam tangan
jika cinta ini layaknya sangkar kesepian
maka kuikhlaskan sayapku—agar ia terbang
menuju tuhan, menjadi cerita tak bertulang

jakarta, 2023.

 

kemas saja hatimu

dalam diam, rela ku melepas
jalinan yang dulu melekat erat

ingin sekali kuubah jalannya takdir,

kau bergegas dengan kasih lainnya
bersikeras akal sehatku yang tersisa

 

biar kau bertaut di tempat lain
sedang aku meniti langkah sendiri

biar kau dapati seluruh genggaman
yang merangkumnya—bukan diriku

 

bilamana engkau akan tersanjung

meski pedih di dadaku menggunung
kupasrahkan seluruhmu berulang-ulang

kemas saja hatimu, pergi dan menghilang.

jakarta, 2024.

 

segala pinta diaminkan sepenuhnya

langit terkatup dalam doa

jauh dari suara gaduh semesta

seluruhnya kuaminkan sepenuhnya

bagai hamba dahaga mengulur pinta

memintal harapan yang tak kunjung sirna

 

diam-diam kutitipkan jiwa

pada nama yang selalu kusebut pelan

rinduku sangat jelas tak berujung

menggema dalam penantian panjang

 

kupasrahkan segala resah

biarkan semesta yang menimbang

jika itu takdir biar ia mendekap

dan jika bukan—biarlah luruh perlahan.

jakarta, 2023.

 

apa jadinya jika mei ini tanpamu?

apa jadinya bila kulalui mei tanpamu?

mungkin malam enggan membuai rembulan

membiarkannya karam dalam tiap lamunan

sedang aku mengambang pada sepi tiada tepi

 

aku akan menjelma angin tanpa musim

mengembara hari dengan langkah lunglai

menyapa beribu bayang yang bisu membatu

menyelam hening yang kini dipenuhi namamu

 

tanpamu di bulan ini

waktu sekadar susunan angka tiada makna

hari-hari hanyalah lembar kosong tak bernyawa

dan aku—tinta yang mengering,

sebelum sempat menuliskan jalan pulang.

jakarta, 2024.

 

Baca Juga : Waktu dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul

 

Jasmine Noor

One response to “Layaknya Sangkar di Peraduan Malam dan Puisi Lainnya Karya Jasmine Noor”

  1. […] Baca Juga : Layaknya Sangkar di Peraduan Malam dan Puisi Lainnya Karya Jasmine Noor […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *