Yang Ada di Saku Celana Bapak dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul

Yang Ada di Saku Celana Bapak dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul

Yang Ada di Saku Celana Bapak

Hujan turun dari saku celana bapak

Tetesnya menggenang di kursi merah,

Meraba arah

 

Ibu mengambil jarum

Dijahitlah saku celana bapak

Namun, bapak menolak

Geli katanya

 

Ibu bersikeras,

Bapak tetap dalam pendirian

Sedang gerimis masih tinggal dalam saku celana itu

 

“Lihatlah kedua putri kecil kita”

“Mereka bisa tahu”

“Bukan uang yang kita simpan di balik saku”

 

Sekotak Rokok, Secangkir Kopi

Angin bertiup, rokok bapak padam

Kopi bapak dingin

Pagi datang, lelah belum hilang

Raga harus kembali dari kelam

 

Bapak sapa satu dua butir tasbih

Sebelum menjemput rokok dan kopi setiap pagi

Bapak ajak kami bercanda,

Layaknya angin yang tak punya beban apa-apa

 

Kopi hitam diseduh,

Hati teduh

 

Seutas rokok dinyalakan

Sejenak ambisi dipadamkan

 

Aku tak melihat asap dari rokok bapak

Menguap

Hilang di antara nikotin dan kafein

 

Toko Kain

Mataku silau oleh banyak warna

Matamu bahagia memilih berbagai warna

Di kamusku hanya ada hitam putih

Ibu tak mengenal kamus

 

Kain terbentang, di antara hujan

Yang tumpang tindih rintiknya

 

Dipotong sesuai ukuran

Dibayar seharga kepercayaan

 

Wajah senja adalah primadona

Muncul dari benang-benang yang tersulam

 

Wajah hujan adalah wajah ibu

Yang diam-diam menangis di toko kain itu

 

Baca Juga : Waktu dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul atau kolom puisi lainnya

Fifi Farikhatul Munfaridah

One response to “Yang Ada di Saku Celana Bapak dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul”

  1. […] Juga: Yang Ada di Saku Celana Bapak dan Puisi Lainnya Karya Fifi Farikhatul atau kolom puisi […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *