Akan Kuceritakan Malamku
Selepas perapian itu padam
Aku hanya duduk terdiam
Kendati malam memintaku terpejam
Sayang, aku justru semakin tenggelam
Aku tak sengaja menyapamu dalam tatapan virtual
Kamu datang menyeretku tak normal
Meski cerita kita telah final
Izinkan aku sekali lagi membual
Sesaat saja lelahku menghilang
Aku enggan hapus parasmu yang terkenang
Biar terkembang meski seharusnya telah hilang
Karena hanya tentangmu, aku merasa tenang
Kisah kita berjalan satu dasawarsa
Kamu bertanya bagaimana aku melupakan semua?
Aku hanya berdamai dengan suasana
Namun soal cinta namamu tersimpan dalam aksara
Mengingatmu
Berlari menjauhi malam, rupanya sia-sia
Angin bersiul masih saja mengundang jumpa
Kendati aku telah sembunyi di balik trauma
Tetap saja, bayangmu menghiasi senjakala
Aku kira waktu akan mengikis semua rasa
Seperti kisah bebatuan yang dihabisi tirta
Salah, kali ini justru kamu menangkis
Memainkan peran paling egois
Merepotkan, sudah pergi saja
Kepalaku semakin berat mengingatnya
Terlelaplah dalam tidur yang panjang
Aku tak akan mengajakmu pulang
Sakiti Aku Sekali Lagi
Tak peduli kini senyummu untuk siapa
Aku telah berjalan setengah benua
Mengajakmu pulang ke istana yang sama
Meski laki-laki lain telah duduki singgasana
Harusnya aku lampiaskan dendam
Menghunus pedang di setiap jantung lawan
Rupanya aku enggan melawan
Meski darahku telah mengucur segar bag minuman
Ulangi sakiti aku sekali lagi
Biar cinta ini berubah jadi benci
Bosan sudah menjadi laki-laki merkuri
Memelihara rindu yang tak kunjung mati
Leave a Reply